Kamis, 07 April 2011

APLIKOM

GSM, GPRS, EDGE, WCDMA, UMTS, HSDPA, HSUPA
Global System for Mobile Communication disingkat GSM adalah sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi GSM banyak diterapkan pada mobile communication, khususnya telepon genggam. Teknologi ini memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai teknologi selular yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia. GSM mampu menyalurkan komunikasi suara dan data berkecepatan rendah (9,6 – 14,4 kbps) lalu berkembang menjadi GPRS.
General Packet Radio Service atau disingkat GPRS adalah perkembangan dari teknologi GSM dengan kecepatan komunikasi data sampai 115 kbps karena sistem GPRS dapat digunakan untuk transfer data (dalam bentuk paket data) yang berkaitan dengan e-mail, data gambar (MMS), Wireless Application Protocol (WAP), dan World Wide Web (WWW).
Enhanced Data rates for GSM Evolution atau disingkat EDGE. Sebelumnya pada GPRS menawarkan kecepatan data sebesar 115 kbps, dan secara teori dapat mencapai 160 kbps. Sedangkan pada EDGE kecepatan datanya sbesar 384 kbps, dan secara teori dapat mencapai 473,6 kbps. Secara umum kecepatan EDGE tiga kali lebih besar dari GPRS.
Universal Mobile Telecommunication System atau UMTS dan biasa disebut dengan Wideband Code-division Multiple Access atau WCDMA merupakan teknologi generasi ketiga (3G) untuk GSM. Teknologi ini tidak kompatibel dengan CDMA2000 atau sering disebut juga dengan CDMA saja. Kecepatan WCDMA bisa mencapai 384 kbps dan dimasa akan datang akan meningkat sampai mungkin sekitar 10Mbps.
High Speed Downlink Packet Access (HSDPA) atau High Speed Upload Packet Access (HSUPA), sebenarnya kedua teknologi ini berbeda tetapi kedua teknologi ini selalu satu paket, artinya di mana ada HSDPA di situ ada HSUPA. HSDPA merupakan standar HSPA dengan kemampuan dari sisi kecepatan transfer downlink-nya (dari jaringan ke handset), dimana HSDPA dapat mencapai kecepatan downlink 7.2 Mbps dan secara teori dapat ditinggkatkan sampai kecepatan 14.4 Mbps dengan maksimum uplink 384 kbps. HSDPA selain dapat digunakan oleh handphone tetapi dapat pula digunakan oleh Notebook untuk mengakses data dengan kecepatan tinggi. Sedangkan HSUPA merupakan standar HSPA dengan kemampuan dari sisi kecepatan transfer uplinknya (dari handset ke jaringan), dimana HSUPA dapat mencapai kecepatan uplink secara teori sampai kecepatan 5.76 Mbps, tetapi HSUPA ini tidak implentasikan (dikomersialkan) dan handsetnya tidak dibuat.

High Speed Packet Access (HSPA) adalah penyatuan dari HSDPA dan HSUPA
Untuk urusan kecepatan, HSDPA memliki kecepatan yang lebih ketimbang EDGE dan GPRS. Hanya saja tidak semua wilayah di Indonesia terjangkau oleh HSDPA.
Perbedaan GPRS, EDGE, UMTS, HSDPA s
Sampai kini banyak orang yang tidak mengerti perbedaan GPRS, EDGE, UMTS dan HSDPA. Berikut ini sedikit bahasan tentang perbedaan keempat akses data tersebut. Sebelum ada empat akses data tersebut, masih terdapat beberapa jenis akses data yang lain, yaitu CSD (Circuit Switched Data).
GPRS (General Packet Radio Service) : suatu teknologi yang digunakan untuk pengiriman dan penerimaan paket data. GPRS sering disebut dengan teknologi 2.5G. Fasilitas yang diberikan oleh GPRS : e-mail, mms (pesan gambar), browsing internet. Secara teori GPRS memberikan kecepatan akses antara 56kbps sampai 115kbps.
EDGE (Enhanced Data for Global Evolution) : teknologi perkembangan dari GSM, rata-rata memiliki kecepatan 3kali dari kecepatan GPRS. Kecepatan akses EDGE secara teori sekitar 384kbps. Fasilitas yang disediakan EDGE sama seperti GPRS (e-mail, mms, dan browsing).
UMTS (Universal Mobile Telecommunication Service) : perkembangan selanjutnya dari EDGE. UMTS sering disebut generasi ke tiga (3G). Selain menyediakan fasilitas akses internet (e-mail, mms, dan browsing), UMTS juga menyediakan fasilitas video streaming, video conference, dan video calling*). Secara teori kecepatan akses UMTS sekitar 480kbps.
HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) merupakan perkembangan akses data selanjutnya dari 3G. HSDPA sering disebut dengan generasi 3.5 (3.5G) karena HSDPA masih berjalan pada platform 3G. Secara teori kecepatan akses data HSDPA sama seperti 480kbps, tapi pastinya HSDPA lebih cepat lah. Kalau gak lebih cepat apa gunanya menciptakan HSDPA. Semakin baru tekonologi pastinya semakin bagus.
Teknologi HSDPA kini sudah digunakan di 49 negara dan sejauh ini HSDPA sudah digunakan oleh 64 operator dunia. Kini sebanyak 121 operator di 55 negara telah menyatakan kesiapan mereka untuk meng-update jaringan mereka untuk menjadi HSDPA.
Ke-empat akses data di atas diaplikasikan pada modem hand phone /ponsel, ada juga modem khusus yang digunakan untuk koneksi tersebut. Sekarang banyak penyedia layanan komunikasi mobile (Telkomsel, Indosat, XL, Three, dan lainnya) berlomba-lomba memberikan fasil
Global System for Mobile Communication disingkat GSM adalah sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi GSM banyak diterapkan pada mobile communication, khususnya telepon genggam. Teknologi ini memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai teknologi selular yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia. GSM mampu menyalurkan komunikasi suara dan data berkecepatan rendah (9,6 – 14,4 kbps) lalu berkembang menjadi GPRS.
General Packet Radio Service atau disingkat GPRS adalah perkembangan dari teknologi GSM dengan kecepatan komunikasi data sampai 115 kbps karena sistem GPRS dapat digunakan untuk transfer data (dalam bentuk paket data) yang berkaitan dengan e-mail, data gambar (MMS), Wireless Application Protocol (WAP), dan World Wide Web (WWW).
Enhanced Data rates for GSM Evolution atau disingkat EDGE. Sebelumnya pada GPRS menawarkan kecepatan data sebesar 115 kbps, dan secara teori dapat mencapai 160 kbps. Sedangkan pada EDGE kecepatan datanya sbesar 384 kbps, dan secara teori dapat mencapai 473,6 kbps. Secara umum kecepatan EDGE tiga kali lebih besar dari GPRS.
Universal Mobile Telecommunication System atau UMTS dan biasa disebut dengan Wideband Code-division Multiple Access atau WCDMA merupakan teknologi generasi ketiga (3G) untuk GSM. Teknologi ini tidak kompatibel dengan CDMA2000 atau sering disebut juga dengan CDMA saja. Kecepatan WCDMA bisa mencapai 384 kbps dan dimasa akan datang akan meningkat sampai mungkin sekitar 10Mbps.


High Speed Downlink Packet Access (HSDPA) atau High Speed Upload Packet Access (HSUPA), sebenarnya kedua teknologi ini berbeda tetapi kedua teknologi ini selalu satu paket, artinya di mana ada HSDPA di situ ada HSUPA. HSDPA merupakan standar HSPA dengan kemampuan dari sisi kecepatan transfer downlink-nya (dari jaringan ke handset), dimana HSDPA dapat mencapai kecepatan downlink 7.2 Mbps dan secara teori dapat ditinggkatkan sampai kecepatan 14.4 Mbps dengan maksimum uplink 384 kbps. HSDPA selain dapat digunakan oleh handphone tetapi dapat pula digunakan oleh Notebook untuk mengakses data dengan kecepatan tinggi. Sedangkan HSUPA merupakan standar HSPA dengan kemampuan dari sisi kecepatan transfer uplinknya (dari handset ke jaringan), dimana HSUPA dapat mencapai kecepatan uplink secara teori sampai kecepatan 5.76 Mbps, tetapi HSUPA ini tidak implentasikan (dikomersialkan) dan handsetnya tidak dibuat.

Selasa, 05 April 2011

APLIKOM

Perbedaan GSM, GPRS, EDGE, WCDMA, UMTS, HSDPA, HSUPA

Global System for Mobile Communication disingkat GSM adalah sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi GSM banyak diterapkan pada mobile communication, khususnya telepon genggam. Teknologi ini memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai teknologi selular yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia. GSM mampu menyalurkan komunikasi suara dan data berkecepatan rendah (9,6 – 14,4 kbps) lalu berkembang menjadi GPRS.
General Packet Radio Service atau disingkat GPRS adalah perkembangan dari teknologi GSM dengan kecepatan komunikasi data sampai 115 kbps karena sistem GPRS dapat digunakan untuk transfer data (dalam bentuk paket data) yang berkaitan dengan e-mail, data gambar (MMS), Wireless Application Protocol (WAP), dan World Wide Web (WWW).
Enhanced Data rates for GSM Evolution atau disingkat EDGE. Sebelumnya pada GPRS menawarkan kecepatan data sebesar 115 kbps, dan secara teori dapat mencapai 160 kbps. Sedangkan pada EDGE kecepatan datanya sbesar 384 kbps, dan secara teori dapat mencapai 473,6 kbps. Secara umum kecepatan EDGE tiga kali lebih besar dari GPRS.
Universal Mobile Telecommunication System atau UMTS dan biasa disebut dengan Wideband Code-division Multiple Access atau WCDMA merupakan teknologi generasi ketiga (3G) untuk GSM. Teknologi ini tidak kompatibel dengan CDMA2000 atau sering disebut juga dengan CDMA saja. Kecepatan WCDMA bisa mencapai 384 kbps dan dimasa akan datang akan meningkat sampai mungkin sekitar 10Mbps.
High Speed Downlink Packet Access (HSDPA) atau High Speed Upload Packet Access (HSUPA), sebenarnya kedua teknologi ini berbeda tetapi kedua teknologi ini selalu satu paket, artinya di mana ada HSDPA di situ ada HSUPA. HSDPA merupakan standar HSPA dengan kemampuan dari sisi kecepatan transfer downlink-nya (dari jaringan ke handset), dimana HSDPA dapat mencapai kecepatan downlink 7.2 Mbps dan secara teori dapat ditinggkatkan sampai kecepatan 14.4 Mbps dengan maksimum uplink 384 kbps. HSDPA selain dapat digunakan oleh handphone tetapi dapat pula digunakan oleh Notebook untuk mengakses data dengan kecepatan tinggi. Sedangkan HSUPA merupakan standar HSPA dengan kemampuan dari sisi kecepatan transfer uplinknya (dari handset ke jaringan), dimana HSUPA dapat mencapai kecepatan uplink secara teori sampai kecepatan 5.76 Mbps, tetapi HSUPA ini tidak implentasikan (dikomersialkan) dan handsetnya tidak dibuat.

High Speed Packet Access (HSPA) adalah penyatuan dari HSDPA dan HSUPA
Untuk urusan kecepatan, HSDPA memliki kecepatan yang lebih ketimbang EDGE dan GPRS. Hanya saja tidak semua wilayah di Indonesia terjangkau oleh HSDPA.

DASAR-DASAR AQUAKULTUR

Pengertian dan Ruang Lingkup Akuakultur
Akuakultur adalah kegiatan untuk memproduksi biota (organisme ) akuatik dilingkungan terkontrol dalam rangka mendapat keuntungan (profit)
Dalam usaha akuakultur mencakup :
a. Pembenihan ikan
• Pemmilihan induk
• Pemijahan induk
• Penetasan telur
• Pemeliharaan larva
• Pendederan
b. Pembesaran
• Efesiensi pakan
• Konversi pakan
c. Nutrisi pakan
• Formula pakan
• Nilai gizi
d. Kualitas air
e.
Sistem pengadaan sarana dan prasarana produksi akuakultur
a. Prasarana produksi
•Pemilihan lokasi
•Pengadaan bahan dan
•Pembangunan fasilitas produksi
a. Sarana produksi
•Pengadaan induk
•Benih
•Pakan
•Pupuk
•Obat-obatan
•Pestisida
•Peralatan akuakultur dan
•Tenaga kerja
Subsistem proses produksi
• Persiapan akuakultur
• Penebaran (stocking)
• Pemberian pakan
• Pengelolaan lingkungan
• Kesehatan ikan
• Pemantauan ikan
• Pemanenan
Subsistem penanganan pasca panen dan pemasaran
• Meningkatkan mutu produk
• Distribusi produk dan
• Pelayanan (servis) terhadap konsumen
Subsistem pendukung
• Aspek hukum (UU dan kebijakan )
• Aspek keuangan (pembiayaan/kredit,pembayaran)
• Aspek kelembagaan (organisasi perusahaan, asosiasi, koperasi, perebankan, lembaga birokrasi, lembaga riset, dan pengembngan
Tujuan akuaultur adalah memproduksi iksn dan akhirnya mendapat keuntungan serta memnuhi kebutuhan hidup manusia dalam hal pangan dan bukan pangan ( non < food uses)
Secara spesifik tujuan akuakultur untuk :
1. Produksi makanan
2. Perbaikan stok alam
3. Produksi ikan untuk rekreasi
4. Produksi ikan umpan
5. Produksi ikan hias
6. Daur ulang bahan organik
7. produksi bahan industri
Komoditas Akuakultur
Komoditas adalah barang atau produk yang bisa diperdangankan , jadi komoditas akuakultur adalah spesies atau jenis ikan (dalam arti luas) yang diproduksi dalam kegiatan akuakultur dan menjadi barang /produk yang bisa diperdagangkan.
Golongan ikan adalah spesies akuakultur yang memiliki sirip sebagai organ penggeraknya.
Contoh komoditas akuakultur dari golongan ikan adalah :
• Ikan mas ( Cyprinus carpio )
• Ikan nila ( Oreochromis niliticus )
• Ikan lele ( Clarias sp )
• Ikan gurami ( osphronemus gouramy )
• Ikan patin ( Pangosius sp )
• Ikan kerapu macan ( Epinephelus fusguttatus )
• Ikan kerapu bebek ( Cromiletes altivelis )
• Ikan kakap putih ( Lates calcarifer )
• Ikan bandeng ( chanos chanos )
Golongan udang adalah spesies akuakultur yang memiliki karapas yaitu kulit yang mengandung kitin sehingga bisa mengeras.
Contoh komoditas akuakultur dari golongan udang adalah :
• Udang windu ( Paneos monodon )
• Udang vanamei ( Litopaneus vannamei)
• Udang bru ( Panaeus stylostris )
• Udang putih ( Panaeus japonicus )
• Udang galah crobrach tawar ( Macrobrachium rasenbergit )
• Udang cerax ( Cherax sp )
• Udang lobster ( Homarus sp )
• Kepiting bakau ( Scylla serrata )
Golongan moluska adalah spesies akuakultur yang memiliki cangkang yang keras.
Contoh komoditas akuakultur dari golongan moluska adalah :
• Karang mutiara ( Pinctada maxima )
• Abalone ( Heliotis sp.)
• Kerang hijau ( Mytilus sp.)
• Kerang darah ( Anadara sp.)
Ekinodermata adalah spesies akuakultur yang memiliki kulit berduri berfungsi untuk alat bergerak.
Contoh komoditas akuakultur dari ekinodermata adalah :
• Teripang ( Holothuria sp.) yang memiliki nama perdagangan sea cucumber
Golongan alga adalah spesies akuakultur dari bersel tunggal, terdiri dari mikrialga dan makroalga.
Contoh mikroalga/fitoplanton adalah Chlorella sp. Umumnya berupa makanan alami bagi komoditas akuakultur lainnya, terutama untuk larva dan benih, kecuali yang telah menjadi makanan kesehatan manusia.
Contoh makroalga adalah rumput laut seperti Euchema cottonii dan Glacilaria sp.
Komodits akuakultur yang sekaran sedang giat diusahakan adalah koral. Biota ini selain untuk tujuan perdagangan, juga untuk konservasi terumbu karang.
Berdasarkan jenis pakannya, komoditas akuakultur secara alamiah dikelompokan menjadi 3 golongan :
1. Herbivora
Golongan herbivora adalah spesies akuakultur dengan makanan utamanya berupa tanaman ( nabati ) contoh gurami sebagai pemakan daun (makrovita ), kowan ( Ctenopharyngodon idella ), dan tawes ( Puntius javanicus ) sebagai pemakan rumput, ikan mola ( Hypophthalmichthys molitrix ) dan tambakan sebagai pemakan fitoplanton (mikrofita ), bandeng sebagai pemakan klekap, serta sepat ( Trichogaster sp ) sbagai penakan fitoplanton atau perifiton. Klekap adalah koloni makanan alami yang terdiri dari lumut, perifiton, dan benthos yang tumbuh didasar tambak. Spesies herbivora pemakan fitoplanton disebut pula sebagai herbivor microfiltering ( fitofagus )
2. Karnivora
Golongan karnivora adalah spesies akuakultur pemakan daging (hewani) sehingga hewan ini disebut ikan prdator. Contohnya adalah kerapu, kakap putih, betutu, belut, udang, dan lobster. Dalam akuakultur, ikan predator ini diberi pakan berupa rucah segar atau memangsa ikan lainnya dan ikan berukuran lebih kecil. Umumnya spesies predator relatif sulit menerima pakan buatan, antara lain berupa pelet. Kerapu dan kakap putih sudah bisa menerima pakan pelet melalui serangkaian pembelajaran makanan (weaning) .
3. Omnivora
Golongan omnivora adalah spesies akuakultur yang bisa makan segala jenis makanan. Makanan yang dikonsumsi spesies ini bisa sebagian besar dari kelompok nabati sehingga disebut ikan omnivora yang cenderung herbivora, contohnya ikan mas, nila, mujair, koki dan koi. Spesies golongan ini juga mengonsumsi makanan yang sebagian besar dari kelopok hewani sehingga disebut ikan omnivora yang mengarah ke karnivora, contohnya ikan lele, patin, sidat, udang windu, udang galah, udang vanamei, dan udang biru.
Komoditas ikan laut : kerapu macan, kerapu bebek, napolion, karang mutiara, dan rumput laut.
Komoditas ikan tawar : ikan mas, lele, gurami, nila, mujair, dan patin.
Komoditas air payau : udang windu dan bandeng.
Pemilihan spesies untuk akuakultur didasarkan kepada pertimbangan karakteristik biologi, dan pasar serta sosial ekonomi.
1. Pertimbangan biologi
Meliputi reproduksi, fisiologi, tingkah laku, morfologi, ekologi dan distibusi biota yang akan dikembangkan sebagai komoditas akuakultur. Beberapa pertimbangan biologi tersebut adalah :
a. Kemampuan memijah dalam lingkungan bubidaya dan memijah secara buatan
b. Ukuran dan umur pertama kali matang gonad
c. Fekunditas
d. Laju pertumbuhan dan produksi
e. Tingkat trofik
f. Toleransi terhadap kualitas air dan daya adaptasi
g. Ketahanan terhadap stres dan penyakit
h. Kemampuan mengonsumsi pakan buatan
i. Konversi pakan
j. Toleransi terhadap penanganan
k. Dampak terhadap limgkungan
2. Pertimbangan eknomi dan pasar
Pertimbangan konomi dan pasar lebih penting daripada pertimbangan biologi dalam memilih spesies untuk dikulturkan. Pertimbangan ekonomi dan pasar dalam memilih spesies mencakup beberapa hal, antara lain :
a. Permintaan pasar
b. Harga dan keuntungan
c. Sitem pemasaran (marketing)
d. Ketersediaan sarana dan prasarana produksi dan
e. Pendapatan masyarakat
Domestika dan Introduksi spesies baru
A. Domestika spesies adalah menjadikan spesies liar ( wild species ) menjadi spesies akuakultur. Ada tiga tahapan domestikasi spesies liar, yaitu :
1.mempertahankan agar bisa tetap hidup (survive ) dalam lingkungan akuakultur (wadah terbatas, lingkungan artifisial dan terkontrol)
2. menjaga agar tetap bisa tumbuh
3.mengupayakan agar bisa berkembangbiak dalam lingkungan akuakultur
B. Introduksi spesies adalah mendatangkan spesies akuakultur dari kawasan lain untuk meningkatkan jumlah jenis komoditas dan perbaikan genetis. Tujuan introduksi spesies baru adalah untuk meningkatkan produksi akuakultur, mendatangkan biota ikan hias dan biota sebagai filter biologis. Beberapa pertimbangan untuk mengintroduksi spesies baru adalah :
1 spesies yang diintroduksi hendaknya sesuai dengan kebutuhan, tujuan introduksi juga harus jelas
2 tidak menyaingi spesies native yang bernilai sehingga menyebabkan menurunnya bahkan punahnya populasi spesies native tersebut
3 tidak terjadi kawin silang dengan spesies native sehingga menghasilkan hibrid yang tidak dikehendaki
4 spesies yang diintroduksi tidak ditunggangi oleh hama, parasit, atau penyakit yang mungkin bisa menyerang spesies native dan
5 spesies yang diintroduksikan dapat hidup dan berkembangbiak dalam keseimbangan dengan lingkungan barunya.
Sumber Daya Air
Berdasarkan kadar garamnya ( salinitas ), perairan dipermukaan bumi dibagi menjadi tiga golongan yaitu :
1. Perairan air tawar
Perairan air tawar terdapat didaratan mulai dari pegunungan, perbukitan, hingga daratan rendah dekat pantai, berupa :
- Danau
- Situ
- Waduk
- Sungai
- Saluran irigasi
- Mata air
- Sumur dan
- Air hujan
2. Perairan payau
perairan payau berlokasi dimuara sungai dan pantai tempat terjadinya transisi dari kondisi air tawar ke kondisi air asin (laut), antara lain :
- Perairan payau dimuara sungai dan pantai
- Perairan payau dirawa
- Perairan payau dipaluh
3. Perairan laut
Perairan air laut adalah perairan yang berada dilaut dan memiliki kadar garam berkisar antara 30-35 ppt. Berupa :
- teluk→ perairan laut yang menjorok masuk kedalam daratan
- selat→ perairan laut diantara dua atau beberapa pulau
- perairan laut dangkal→ umumnya berlokasi didekat pantai
Sistem Teknologi Akuakultur
Tujuan akuakultur adalah memproduksi ikan dan akhirnya mendapatkan keuntungan.
Ada 13 sistem akuakultur yang sudah diusahakan untuk memproduksi ikan adalah :
1. kolam air tenang
2. kolam air deras
3. tambak
4. jaring apung
5. jaring tancap
6. keramba
7. kombongan
8. penculture
9. enclusure
10. long line
11. rakit
12. bak-tangki-akuarium dan
13. ranching (melalui restocking)
Sebagai contoh, sistem tambak dipilih untuk kawasan yang memiliki sumberdaya air payau seperti dekat muara sungai, pantai, rawa payau, atau paluh. Contoh lainnya adalah kolam air deras dipilih untuk kawasan yang memilki sumberdaya air berupa sungai jeram (sungai didaerah perbukitan atau penggunungan).
Sitem akuakultur ini juga bisa dikelompokan menjadi 2 yaitu :
Sistem akuakultur berbasiskan daratan ( land- based aquakultur ), terdiri dari kolam air tenang, kolam air deras, tambak, bak, akuarium, dan tangki.
Dan sistem akuakultur berbasiskan air ( water- based aquakultur ). Terdiri dari jaring apung, jaring tancap, keramba, kombongan, long line, rakit, pen culture, dan enclosure.
Sistem budidaya beserta komponen dan lokasi yang sesuai dengan sumberdaya airnya
Sistem Komponen Sumber Daya Air
Kolam air tenang - Pematang
- Dasar kolam
- Pintu air masuk ( inlet )
- Pintu air keluar ( outlet)
- Saluran pemasukan air
- Saluran pembuangan air - Sungai
- Saluran Irigasi
- Mata Air
- Hujan
- Sumur
- Waduk
- Danau
- Situ
Kolam air deras - Dinding/pematang
- Dasar kolam
- Pintu air masuk
- Pintu air keluar
- Saluran pembuangan
- Saluran pembuangan - Sungai daratan tinggi (pgunungan dan perbukitan)
- Saluran irigasi di dataran tinggi
Tambak - Pematang
- Dasar tambak
- Pintu air masuk ( inlet )
- Pintu air keluar ( outlet)
- Saluran pemasukan air
- Saluran pembuangan air - Muara Sungai
- Pantai
- Rawa Payau
- Paluh
Jaring apung - Rangka
- Jaring
- Pelampung
- Jangkar + tambang
- Jalan inspeksi
- Rumah jaga - Danau
- Waduk
- Teluk
- Selat
- Laguna
Jaring tancap - Tonggak
- Jaring
- Rumah jaga
- Jalan inspeksi - Danau
- Waduk
- Sungai
- Muara Sungai
- Teluk
- Selat
Keramba - Dinding
- Dasar
- Atap
- Pintu - Sungai
- Danau
- Waduk
- Saluran irigasi
Kombongan - Dinding
- Dasar
- Atap
- Pintu - Sungai
- Saluran irigasi
Sawah - Dinding/pematang
- Dasar sawah
- Pintu air masuk
- Pintu air keluar
- Saluran pembuangan -
Kandang (pen culture) - Dinding - Laut Dangkal Terlindung
- Teluk
- Selat
Sekat (enclosure) - Teluk
- Sekat (Barrier)
- Pintu - Laut Dangkal Telindung
- Teluk
- Selat
Longline - Tambang
- Pelampung
- Jangkar/pemberat - Laut Dangkal Terlindung
- Teluk
- Selat
Rakit - Bambu
- Pelampung
- Jangkar/pemberat - Laut Dangkal Terlindung
- Teluk
- Selat
Bak/akuarium/tangki - Dinding
- Dasar
- Atap
- Lubang masuk/keluar - Sumur
- Mata air
Resirkulasi - Akuarium
- Tandon/pengendapan
- Wadah filter
- Pompa
- Saluran/selang air - Sumur
ranching - -

Berikut ini adalah uraian sitem budidaya yang pernah dan bisa diamplikasikan di Indonesia.
1. Kolam air tenang
Kolam air tenang adalah wadah pemeliharaan ikan yang didalamnya terdapat air besifat mengenang (stagnant). Kolam air tenang menggunakan perairan tawar sebagai sumber airnya, yaitu sungai, saluran irigasi, mata air, hujan, sumur, waduk, danau, dan situ. Didalam kolam air tenang terjadi proses ekologi seperti proses produksi biomassa nabati melalui aktifitas fotosintetis oleh fitoplanton atau tumbuhan air (makrofit), proses konsumsi oloeh organisme hewani (antara lain ikan), dan proses dekomposisi bahan organik di dasar kolam menjadi hara oleh bakteri pengurai.
Komponen kolam air tenang meliputi pematang kolam, fdasar kolam, pintu air masuk, (inlet), pintu air keluar (outlet), salurn pemasukan air, dan saluran pembuangan air. Pematang kolam dan dasar kolam berfungsi, menahan massa air selama mungkin didalam kolam sehingga ikan pemeliharaan dapat hidup, tumbuh, dan berkembangbiak,. Pematang dan dasar kolam terbuat dari beton atau dari tanah asal tempat kolam tersebut dibangun. Pembuatan kolam dilakukan dengan menggali permukaan tanah dan tanah bekas galian tersebut digunakan untuk membangun pematang. Pematang dibuat miring dan kemiringannya tegantung pada jenis tanah. Pada tanah yang memiliki tekstur halus, seperti tanah liat, dibuat pematng dengan kemiringan yng lebih curam. Sebaliknya untuk tanah dengan tekstur kasar seperti tanah berpasir pematng dibuat lebih landai.
Pintu air kolam berfungsi untuk memasukan air atau mengeluarkan air dari kolam. Air yang dimaksud adalah air segar dan kaya oksigen. Sedangkan air yang dikeluarkan adalah air kotor didasar kolam yang banyak mengandung amonia, CO2, dan limbah metabolisme (metabolit) lainya. Inlet kolam bisa terbuat dari pralon atau berbentuk saluran, sedangkan oulet kolam bisa terbuat dari pralon atau beton. Oulet kolam yang terbuat dari pralon disebut tempurung lutut atau pipa goyang. Pipa tersebut bisa digoyang miring-tegak sehingga menentukan tinggi air didalm kolam. Oulet yang terbuat dari beton salah satunya disebut monik. Saluran pemasukan air berfungsi untuk mengalirkan air dari sumber air keperkolaman, sedangkan saluran pembuangan berfungsi menyalurkan air dari perkolaman ke luar.
Saluran pemasukan dan pembuangan dikelompokan menjadi saluran utama (primer), saluran sukunder, dan saluran tersier. Saluran pemasukan primer berfungsi menyalurkan air dari sumber air (sungai, danau, dan sebagainya) ke saluran pemasukan sekunder. Saluran pemasukan sekunder berfungsi menyalurkan air ke saluran pemasukan tersier dan saluran pemasukan tersier menyalurkan air ke kolam-kolam.
2. Kolam air deras
Kolam air deras (raseway) adalah kolam yang didesain untuk memungkinkan terjadinya aliran air (flowthrough) dalam pemeliharaan ikan dengan padat penebaran yang tinggi. Debit air dikolam air deras dapat ditentukan dengan patokan setiap 10 menit seluruh air kolam sudah berganti semua. Bila ukuran kolam air deras (volume air) adalah 30 m ³ maka dengan patokan tersebut debit air yang dibutuhkan kolam tersebut adalah 30 m³ / 10 menit atau 501 / detik. Bila dibandingkan dengan kolam air tenang yang berdebit air hanya 0,5-51/ detik maka debit kolam air deras bisa 10-100 kali kolam air tenang.
Komponen kolam air deras sama dengan kolam air tenang, yakni meliputi pematang/dinding kolam, dasar kolam, pintu air masuk, pintu air keluar, saluran pembuangan, dan saluran pemasukan. Fungsi setiap komponen tersebut sama dengan kolam air tenang. Demikian pula dengan sistem distribusi dan drainase airnya. Desain kolam air deras umumnya memanjang seperti saluran, dengan panjang 5-10 m, lebar 2-4 m dan kedalaman 1-2 m. Dinding dan dasar kolam air deras biasanya terbuat dari beton, kolam air deras juga bisa terbuat dari tanah, tetapi dinding /pematang dan dasr kolam harus dilapisi plastik untuk mencegah tegerusnya dinding kolam oleh aliran air.

APLIKOM

A. Pengertian Komputer
Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut perintah yang telah dirumuskan. Kata komputer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika.
beberapa komponen, yang dapat bekerja sama antara komponen satu dengan yang lain untuk menghasilkan suatu informasi berdasarkan program dan data yang ada. Adapun komponen komputer adalah meliputi : Layar Monitor, CPU, Keyboard, Mouse dan Printer (sbg pelengkap). Tanpa printer komputer tetap dapat melakukan tugasnya sebagai pengolah data, namun sebatas terlihat dilayar monitor belum dalam bentuk print out (kertas).
Dalam definisi seperti itu terdapat alat seperti slide rule, jenis kalkulator mekanik mulai dari abakus dan seterusnya, sampai semua komputer elektronik yang kontemporer. Istilah lebih baik yang cocok untuk arti luas seperti "komputer" adalah "yang memproses informasi" atau "sistem pengolah informasi."
Saat ini, komputer sudah semakin canggih. Tetapi, sebelumnya komputer tidak sekecil, secanggih, sekeren dan seringan sekarang. Dalam sejarah komputer, ada 5 generasi dalam sejarah komputer.
B.Generasi computer
1. Generasi Pertama
Dengan terjadinya Perang Dunia Kedua, negara-negara yang terlibat dalam perang tersebut berusaha mengembangkan komputer untuk mengeksploit potensi strategis yang dimiliki komputer. Hal ini meningkatkan pendanaan pengembangan komputer serta mempercepat kemajuan teknik komputer. Pada tahun 1941, Konrad Zuse, seorang insinyur Jerman membangun sebuah komputer, Z3, untuk mendesain pesawat terbang dan peluru kendali.
Pihak sekutu juga membuat kemajuan lain dalam pengembangan kekuatan komputer. Tahun 1943, pihak Inggris menyelesaikan komputer pemecah kode rahasia yang dinamakan Colossus untuk memecahkan kode rahasia yang digunakan Jerman. Dampak pembuatan Colossus tidak terlalu mempengaruhi perkembangan industri komputer dikarenakan dua alasan. Pertama, Colossus bukan merupakan komputer serbaguna(general-purpose computer), ia hanya didesain untuk memecahkan kode rahasia. Kedua, keberadaan mesin ini dijaga kerahasiaannya hingga satu dekade setelah perang berakhir.
Usaha yang dilakukan oleh pihak Amerika pada saat itu menghasilkan suatu kemajuan lain. Howard H. Aiken (1900-1973), seorang insinyur Harvard yang bekerja dengan IBM, berhasil memproduksi kalkulator elektronik untuk US Navy. Kalkulator tersebut berukuran panjang setengah lapangan bola kaki dan memiliki rentang kabel sepanjang 500 mil. The Harvard-IBM Automatic Sequence Controlled Calculator, atau Mark I, merupakan komputer relai elektronik. Ia menggunakan sinyal elektromagnetik untuk menggerakkan komponen mekanik. Mesin tersebut beropreasi dengan lambat (ia membutuhkan 3-5 detik untuk setiap perhitungan) dan tidak fleksibel (urutan kalkulasi tidak dapat diubah). Kalkulator tersebut dapat melakukan perhitungan aritmatik dasar dan persamaan yang lebih kompleks.
Perkembangan komputer lain pada masa kini adalah Electronic Numerical Integrator and Computer (ENIAC), yang dibuat oleh kerjasama antara pemerintah Amerika Serikat dan University of Pennsylvania. Terdiri dari 18.000 tabung vakum, 70.000 resistor, dan 5 juta titik solder, komputer tersebut merupakan mesin yang sangat besar yang mengkonsumsi daya sebesar 160kW.
Komputer ini dirancang oleh John Presper Eckert (1919-1995) dan John W. Mauchly (1907-1980), ENIAC merupakan komputer serbaguna (general purpose computer) yang bekerja 1000 kali lebih cepat dibandingkan Mark I.
Pada pertengahan 1940-an, John von Neumann (1903-1957) bergabung dengan tim University of Pennsylvania dalam usaha membangun konsep desain komputer yang hingga 40 tahun mendatang masih dipakai dalam teknik komputer. Von Neumann mendesain Electronic Discrete Variable Automatic Computer (EDVAC) pada tahun 1945 dengan sebuah memori untuk menampung baik program ataupun data. Teknik ini memungkinkan komputer untuk berhenti pada suatu saat dan kemudian melanjutkan pekerjaannya kembali. Kunci utama arsitektur von Neumann adalah unit pemrosesan sentral (CPU), yang memungkinkan seluruh fungsi komputer untuk dikoordinasikan melalui satu sumber tunggal. Tahun 1951, UNIVAC I (Universal Automatic Computer I) yang dibuat oleh Remington Rand, menjadi komputer komersial pertama yang memanfaatkan model arsitektur Von Neumann tersebut. Baik Badan Sensus Amerika Serikat dan General Electric memiliki UNIVAC. Salah satu hasil mengesankan yang dicapai oleh UNIVAC dalah keberhasilannya dalam memprediksi kemenangan Dwilight D. Eisenhower dalam pemilihan presiden tahun 1952.
Komputer Generasi pertama dikarakteristik dengan fakta bahwa instruksi operasi dibuat secara spesifik untuk suatu tugas tertentu. Setiap komputer memiliki program kode biner yang berbeda yang disebut "bahasa mesin" (machine language). Hal ini menyebabkan komputer sulit untuk diprogram dan membatasi kecepatannya. Ciri lain komputer generasi pertama adalah penggunaan tube vakum (yang membuat komputer pada masa tersebut berukuran sangat besar) dan silinder magnetik untuk penyimpanan data.
2. Generasi Kedua
Pada tahun 1948, penemuan transistor sangat mempengaruhi perkembangan komputer. Transistor menggantikan tube vakum di televisi, radio, dan komputer. Akibatnya, ukuran mesin-mesin elektrik berkurang drastis. Transistor mulai digunakan di dalam komputer mulai pada tahun 1956. Penemuan lain yang berupa pengembangan memori inti-magnetik membantu pengembangan komputer generasi kedua yang lebih kecil, lebih cepat, lebih dapat diandalkan, dan lebih hemat energi dibanding para pendahulunya. Mesin pertama yang memanfaatkan teknologi baru ini adalah superkomputer. IBM membuat superkomputer bernama Stretch, dan Sprery-Rand membuat komputer bernama LARC. Komputer-komputer ini, yang dikembangkan untuk laboratorium energi atom, dapat menangani sejumlah besar data, sebuah kemampuan yang sangat dibutuhkan oleh peneliti atom. Mesin tersebut sangat mahal dan cenderung terlalu kompleks untuk kebutuhan komputasi bisnis, sehingga membatasi kepopulerannya. Hanya ada dua LARC yang pernah dipasang dan digunakan: satu di Lawrence Radiation Labs di Livermore, California, dan yang lainnya di US Navy Research and Development Center di Washington D.C. Komputer generasi kedua menggantikan bahasa mesin dengan bahasa assembly. Bahasa assembly adalah bahasa yang menggunakan singkatan-singakatan untuk menggantikan kode biner. Pada awal 1960-an, mulai bermunculan komputer generasi kedua yang sukses di bidang bisnis, di universitas, dan di pemerintahan. Komputer-komputer generasi kedua ini merupakan komputer yang sepenuhnya menggunakan transistor. Mereka juga memiliki komponen-komponen yang dapat diasosiasikan dengan komputer pada saat ini: printer, penyimpanan dalam disket, memory, sistem operasi, dan program. Salah satu contoh penting komputer pada masa ini adalah 1401 yang diterima secara luas di kalangan industri. Pada tahun 1965, hampir seluruh bisnis-bisnis besar menggunakan komputer generasi kedua untuk memprosesinformasi keuangan.
Program yang tersimpan di dalam komputer dan bahasa pemrograman yang ada di dalamnya memberikan fleksibilitas kepada komputer. Fleksibilitas ini meningkatkan kinerja dengan harga yang pantas bagi penggunaan bisnis. Dengan konsep ini, komputer dapat mencetak faktur pembelian konsumen dan kemudian menjalankan desain produk atau menghitung daftar gaji. Beberapa bahasa pemrograman mulai bermunculan pada saat itu. Bahasa pemrograman Common Business-Oriented Language (COBOL) dan Formula Translator (FORTRAN) mulai umum digunakan. Bahasa pemrograman ini menggantikan kode mesin yang rumit dengan kata-kata, kalimat, dan formula matematika yang lebih mudah dipahami oleh manusia. Hal ini memudahkan seseorang untuk memprogram dan mengatur komputer. Berbagai macam karier baru bermunculan (programmer, analis sistem, dan ahli sistem komputer). Industr piranti lunak juga mulai bermunculan dan berkembang pada masa komputer generasi kedua ini.
3. Generasi Ketiga
Walaupun transistor dalam banyak hal mengungguli tube vakum, namun transistor menghasilkan panas yang cukup besar, yang dapat berpotensi merusak bagian-bagian internal komputer. Batu kuarsa (quartz rock) menghilangkan masalah ini. Jack Kilby, seorang insinyur di Texas Instrument, mengembangkan sirkuit terintegrasi (IC : integrated circuit) di tahun 1958. IC mengkombinasikan tiga komponen elektronik dalam sebuah piringan silikon kecil yang terbuat dari pasir kuarsa. Pada ilmuwan kemudian berhasil memasukkan lebih banyak komponen-komponen ke dalam suatu chip tunggal yang disebut semikonduktor. Hasilnya, komputer menjadi semakin kecil karena komponen-komponen dapat dipadatkan dalam chip. Kemajuan komputer generasi ketiga lainnya adalah penggunaan sistem operasi (operating system) yang memungkinkan mesin untuk menjalankan berbagai program yang berbeda secara serentak dengan sebuah program utama yang memonitor dan mengkoordinasi memori komputer.
4. Generasi Keempat
Setelah IC, tujuan pengembangan menjadi lebih jelas: mengecilkan ukuran sirkuit dan komponen-komponen elektrik. Large Scale Integration (LSI) dapat memuat ratusan komponen dalam sebuah chip. Pada tahun 1980-an, Very Large Scale Integration (VLSI) memuat ribuan komponen dalam sebuah chip tunggal. Ultra-Large Scale Integration (ULSI) meningkatkan jumlah tersebut menjadi jutaan. Kemampuan untuk memasang sedemikian banyak komponen dalam suatu keping yang berukurang setengah keping uang logam mendorong turunnya harga dan ukuran komputer. Hal tersebut juga meningkatkan daya kerja, efisiensi dan keterandalan komputer. Chip Intel 4004 yang dibuat pada tahun 1971membawa kemajuan pada IC dengan meletakkan seluruh komponen dari sebuah komputer (central processing unit, memori, dan kendali input/output) dalam sebuah chip yang sangat kecil. Sebelumnya, IC dibuat untuk mengerjakan suatu tugas tertentu yang spesifik. Sekarang, sebuah mikroprosesor dapat diproduksi dan kemudian diprogram untuk memenuhi seluruh kebutuhan yang diinginkan. Tidak lama kemudian, setiap piranti rumah tangga seperti microwave, oven, televisi, dan mobil dengan electronic fuel injection (EFI) dilengkapi dengan mikroprosesor.
Perkembangan yang demikian memungkinkan orang-orang biasa untuk menggunakan komputer biasa. Komputer tidak lagi menjadi dominasi perusahaan-perusahaan besar atau lembaga pemerintah. Pada pertengahan tahun 1970-an, perakit komputer menawarkan produk komputer mereka ke masyarakat umum. Komputer-komputer ini, yang disebut minikomputer, dijual dengan paket piranti lunak yang mudah digunakan oleh kalangan awam. Piranti lunak yang paling populer pada saat itu adalah program word processing dan spreadsheet. Pada awal 1980-an, video game seperti Atari 2600 menarik perhatian konsumen pada komputer rumahan yang lebih canggih dan dapat diprogram.
Pada tahun 1981, IBM memperkenalkan penggunaan Personal Computer (PC) untuk penggunaan di rumah, kantor, dan sekolah. Jumlah PC yang digunakan melonjak dari 2 juta unit di tahun 1981 menjadi 5,5 juta unit di tahun 1982. Sepuluh tahun kemudian, 65 juta PC digunakan. Komputer melanjutkan evolusinya menuju ukuran yang lebih kecil, dari komputer yang berada di atas meja (desktop computer) menjadi komputer yang dapat dimasukkan ke dalam tas (laptop), atau bahkan komputer yang dapat digenggam (palmtop).
IBM PC bersaing dengan Apple Macintosh dalam memperebutkan pasar komputer. Apple Macintosh menjadi terkenal karena memopulerkan sistem grafis pada komputernya, sementara saingannya masih menggunakan komputer yang berbasis teks. Macintosh juga memopulerkan penggunaan piranti mouse. Pada masa sekarang, kita mengenal perjalanan IBM compatible dengan pemakaian CPU: IBM PC/486, Pentium, Pentium II, Pentium III, Pentium IV (Serial dari CPU buatan Intel). Juga kita kenal AMD k6, Athlon, dsb. Ini semua masuk dalam golongan komputer generasi keempat.
Seiring dengan menjamurnya penggunaan komputer di tempat kerja, cara-cara baru untuk menggali potensial terus dikembangkan. Seiring dengan bertambah kuatnya suatu komputer kecil, komputer-komputer tersebut dapat dihubungkan secara bersamaan dalam suatu jaringan untuk saling berbagi memori, piranti lunak, informasi, dan juga untuk dapat saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Jaringan komputer memungkinkan komputer tunggal untuk membentuk kerjasama elektronik untuk menyelesaikan suatu proses tugas. Dengan menggunakan perkabelan langsung (disebut juga Local Area Network atau LAN), atau [kabel telepon, jaringan ini dapat berkembang menjadi sangat besar.
5. Generasi Kelima
Mendefinisikan komputer generasi kelima menjadi cukup sulit karena tahap ini masih sangat muda. Contoh imajinatif komputer generasi kelima adalah komputer fiksi HAL9000 dari novel karya Arthur C. Clarke berjudul 2001: Space Odyssey. HAL menampilkan seluruh fungsi yang diinginkan dari sebuah komputer generasi kelima. Dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI), HAL dapat cukup memiliki nalar untuk melakukan percapakan dengan manusia, menggunakan masukan visual, dan belajar dari pengalamannya sendiri.
Walaupun mungkin realisasi HAL9000 masih jauh dari kenyataan, banyak fungsi-fungsi yang dimilikinya sudah terwujud. Beberapa komputer dapat menerima instruksi secara lisan dan mampu meniru nalar manusia. Kemampuan untuk menterjemahkan bahasa asing juga menjadi mungkin. Fasilitas ini tampak sederhana. Namun fasilitas tersebut menjadi jauh lebih rumit dari yang diduga ketika programmer menyadari bahwa pengertian manusia sangat bergantung pada konteks dan pengertian ketimbang sekedar menterjemahkan kata-kata secara langsung.
Banyak kemajuan di bidang desain komputer dan teknologi yang semakin memungkinkan pembuatan komputer generasi kelima. Dua kemajuan rekayasa yang terutama adalah kemampuan pemrosesan paralel, yang akan menggantikan model non Neumann. Model non Neumann akan digantikan dengan sistem yang mampu mengkoordinasikan banyak CPU untuk bekerja secara serempak. Kemajuan lain adalah teknologi superkonduktor yang memungkinkan aliran elektrik tanpa ada hambatan apapun, yang nantinya dapat mempercepat kecepatan informasi.
Jepang adalah negara yang terkenal dalam sosialisasi jargon dan proyek komputer generasi kelima. Lembaga ICOT (Institute for new Computer Technology) juga dibentuk untuk merealisasikannya. Banyak kabar yang menyatakan bahwa proyek ini telah gagal, namun beberapa informasi lain bahwa keberhasilan proyek komputer generasi kelima ini akan membawa perubahan baru paradigma komputerisasi di dunia

MAKALAH KOLAM BUDIDAYA PERAIRAN


BAB I
(PENDAHULUAN)
A.    Latar Belakang
Kolam merupakan lahan yang dibuat untuk menampung air dalam jumlah tertentu sehingga dapat digunakan untuk pemeliharaan ikan dan atau hewan air lainnya. Berdasarkan pengertian teknis (Susanto, 1992), kolam merupakan suatu perairan buatan yang luasnya terbatas dan sengaja dibuat manusia agar mudah dikelola dalam hal pengaturan air, jenis hewan budidaya dan target produksinya. Kolam selain sebagai media hidup ikan juga harus dapat berfugsi sebagai sumber makanan alami bagi ikan, artinya kolam harus berpotensi untuk dapat menumbuhkan makanan alami.
Fungsi dan manfaat kolam
  • Fungsi ekologis: (a) habitat hidup berbagai jenis hewan dan tumbuhan air, (b) sumber plasma nutfah
  • Manfaat ekonomis kolam: (a) menghasilkan berbagai sumber daya alam bernilai ekonomis, (b) meningkatkan perekonomian masyarakat, (c) sarana pariwisata / rekreasi.
Proses pembuatan kolam
Kolam merupakan lahan basah buatan yang dapat dikelola dan diatur langsung oleh manusia untuk kebutuhan budidaya ikan. Berdasarkan proses pembentukannya, kolam dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu kolam yang sengaja dibangun dan kolam yang tidak sengaja dibangun.
Tipe-tipe kolam
  • Tipe Kolam berdasarkan sumber air: (a) kolam tadah hujan, (b) kolam mata air, (c) kolam berperairan setengah teknis, (d) kolam berperairan teknis.
  • Tipe kolam berdasarkan kegunaannya: (a) kolam pemeliharaan induk, kolam pemijahan / perkawinan, (c) kolam penetaan telur, (d) kolam pendederan, (e) kolam pembesaran, (f) kolam penumbuhan makanan alami, (g) kolam pengendapan, (h) kolam penampungan hasil.
  • Tipe kolam berdasarkan aliran air: (a) kolam air tergenang (stagnant water ponds), (b) kolam air air mengalir / kolam air deras (running water pond).
B.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui jenis wadah kolam,
2.      Untuk mengetahui syarat wadah kolam yang baik untuk budidaya
3.      Mengetahui kondisi tanah yang baik membuat kolam
4.      Mengetahui kontruksi kolam
BAB II
  (PEMBAHASAN)


JENIS WADAH KOLAM

      Jenis-jenis kolam yang akan digunakan sangat tergantung kepada sistem budidaya yang akan diterapkan. Ada tiga sistem budidaya ikan air yang biasa dilakukan yaitu :
Ø   Tradisional/ekstensif, kolam yang digunakan adalah kolam tanah yaitu kolam yang keseluruhan bagian kolamnya terbuat dari tanah (Gambar 2.1).
Ø  Semi intensif, kolam yang digunakan adalah kolam yang bagian kolamnya(dinding pematang) terbuat dari tembok sedangkan dasar kolamnya terbuat dari tanah (Gambar 2.2).
Ø  Intensif, kolam yang digunakan adalah kolam yang keseluruhan bagian kolam terdiri dari tembok (Gambar 2.3).
            Jenis-jenis kolam berdasarkan sumber air yang digunakan adalah kolam air mengalir/running water dengan sumber air berasal dari sungai atau saluran irigasi dimana pada kolam tersebut selalu terjadi aliran air yang debitnya cukup besar (50 l/detik) dan kolam air tenang/ stagnant water dengan sumber air yang digunakan untuk kegiatan budidaya adalah sungai, saluran irigasi, mata air, hujan dan lain-lain tetapi aliran air yang masuk ke dalam kolam sangat sedikit debit airnya (0,5 – 5 l/detik) dan hanya berfungsi menggantikan air yang meresap dan menguap.

            Jenis-jenis kolam yang dibutuhkan untuk membudidayakan ikan berdasarkan proses budidaya dan fungsinya dapat dikelompokkan menjadi beberapa kolam antara lain adalah kolam pemijahan, kolam penetasan, kolam pemeliharaan/ pembesaran, kolam pemberokan induk.
Kolam pemijahan adalah kolam yang sengaja dibuat sebagai tempat perkawinan induk-induk ikan budidaya. Ukuran kolam pemijahan ikan bergantung kepada ukuran besar usaha, yaitu jumlah induk ikan yang akan dipijahkan dalam setiap kali pemijahan. Bentuk kolam pemijahan biasanya empat persegi panjang dan lebar kolam pemijahan misalnya untuk kolam pemijahan ikan mas sebaiknya tidak terlalu berbeda dengan panjang kakaban.Sebagai patokan untuk 1 kg induk ikan mas membutuhkan ukuran kolam pemijahan 3 x 1,5 m dengan  kedalaman air 0,75 – 1,00 m.

            Kolam pemijahan sebaiknya dibuat dengan sistem pengairan yang baik yaitu mudah dikeringkan dan pada lokasi yang mempunyai air yang mengalir serta bersih. Selain itu kolam pemijahan harus tidak bocor dan bersih dari kotoran atau rumputrumput liar (Gambar 2.4).
Telur ikan sebaiknya dasar kolam penetasan terbuat dari semen atau tanah yang keras agar tidak ada lumpur yang dapat mengotori telur ikan sehingga telur menjadi buruk atau rusak. Ukuran kolam penetasan disesuaikan juga dengan skala usaha. Biasanya untuk memudahkan perawatan dan pemeliharaan larva, ukurannya adalah 3 x 2 m atau 4 x 3 m (Gambar 2.5).


            Kolam pemeliharaan benih adalah kolam yang digunakan untuk memelihara benih ikan sampai ukuran siap jual (dapat berupa benih atau ukuran konsumsi). Kolam pemeliharaan biasanya dapat dibedakan menjadi kolam pendederan dan kolam pembesaran ikan. Pada kolam semi intensif atau tradisional sebaiknya tanah dasar kolam adalah tanah yang subur jika dipupuk dapat tumbuh pakan alami yang sangat dibutuhkan oleh benih ikan (Gambar 2.6).
            Kolam pemberokan adalah kolam yang digunakan untuk menyimpan induk-induk ikan yang akan dipijahkan atau ikan yang akan dijual/angkut ke tempat jauh (Gambar 2.7)


Berdasarkan aliran air yang masuk, kolam dibedakan menjadi 2 macam.
1.      Kolam air tergenang (stagnant water pond)
Kolam air tergenang biasanya ditandai dengan luasnya yang relatif besar. Meskipun dikatakan kolam air tergenang, bukan berarti tidak ada aliran air sama sekali. Aliran air biasanya dimaksudkan untuk mengganti kebocoran dan penguapan. Jadi aliran air ini tidak begitu berpengaruh pada kehidupan jasad renik di kolam tersebut.
2.      Kolam air mengalir (running water pond)
Berbeda dengan jenis yang pertama, kolam air mengalir (ruining water pond) biasanya berukuran kecil. Aliran air yang deras menyebabkan kolam miskin jasad hidup. Dengan aliran air yang deras diharapkan air kolam kaya oksigen. Dasar kolam biasanya gersang.


Menurut Sumber Airnya
Bila ditinjau dari sumber airnya, ada 4 jenis kolam, yaitu kolam tadah hujan, kolam mata air, kolam berpengairan setengah teknis, dan kolam berpengairan teknis.
1.Kolam tadah hujan
Kolam tadah hujan yaitu kolam yang sumber airnya hanya diperoleh dari air hujan.  Contohnya adalah kolam galian pasir dan kolam bekas galian batu bata. Ciri-ciri dari kolam ini adalah:
• Tidak ada pintu pemasukan dan pengeluaran air sehingga sirkulasi air tidak ada.
• Mengalami banjir pada saat hujan besar dan kekeringan pada saat musim kemarau panjang  
   Terutama bagi kolam yang dangkal
• Pematang kolam sangat lebar atau tidak ada sama sekali.

2. Kolam mata air
Sumber air kolam ini adalah mata air (tuk, Jawa). Mata air ini biasanya berada di dekat kolam, tetapi terkadang menjadi satu dengan kolam. Jenis kolam ini biasanya lebih terjamin kontinuitas, airnya dibandingkan dengan kolam tadah hujan. Namun, kualitas air biasanya kurang baik karena miskin unsur hara dan pH nya rendah. Kolam mata air biasanya banyak ditemukan di daerah pegunungan seperti di Ngrajeg, Muntilan (Jawa Tengah), Sukabumi, Cianjur, Bogor (Jawa Barat).
Kolam mata air terancam keberadaannya karena industri air minum kemasan dan industri air minum isi ulang yang terus berkembang. Kepentingan ekonomi menjadikan air dari mata air tersebut menjadi air minum kemasan yang memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi. Penulis pernah melakukan survey ke sebuah lahan dekat mata air yang ternyata kemudian penulis ketahui bahwa calon investor bukan hendak membangun kolam ikan melainkan mengincar sumber airnya untuk dibuat sebagai bahan baku air minum kemasan.
3. Kolam berpengairan setengah teknis
Kolam berpengairan setengah teknis yaitu kolam yang mendapatkan pengairan dari saluran irigasi setengah teknis. Maksud dari setengah teknis adalah sebagian besar saluran airnya masih merupakan tanah biasa dan hanya sedikit yang ditembok. Pengaturan air tentu saja lebih teratur dibandingkan kedua jenis kolam sebelumnya. Ketika musim hujan kolam ini tidak terkena banjir karena pemasukan dan pengeluaran airnya bisa diatur dan pematangnya pun cukup kuat dan lebar. Namun apabila musim kemarau panjang, kolam ini kemungkinan masih akan mengalami kekurangan air, karena sebagian besar airnya dimanfaatkan untuk tanah pertanian sehingga kolam ini tidak mendapat suplai air.
4. Kolam berpengairan teknis
Kolam berpengairan teknis adalah kolam yang mendapatkan air yang cukup sepanjang tahun dari saluran irigasi tersier. Saluran pembagi air yang menuju komplek perkolaman sebagian besar atau seluruhnya sudah ditembok sehingga pengaturan airnya lebih mudah. Bentuk kolamnya pun biasanya telah memenuhi kriteria teknik. Kolam yang tersebut dapat ditemukan pada instansi pemerintah yang bergerak di bidang Penelitian dan Pengembangan Budidaya lkan, misalnya : Balai Benih Ikan baik lokal maupun central, Balai Budidaya Air Tawar, Lembaga Penelitian Perikanan Darat, Sekolah Usaha Perikanan Menengah Jurusan Budidaya Air Tawar, dan lain sebagainya. Kolam berpengairan teknis ada juga yang dimiliki oleh masyarakat umum, namun biasanya tidak begitu luas dan merupakan kolam air deras (Running Water Pond). Kolam air deras banyak ditemukan di daerah Jawa Barat seperti : Bogor, Bandung, Sukabumi, Cianjur, sedangkan seluruh ikan yang dipelihara adalah ikan mas (Cyprinus carpio).
Karena selama ini hanya ikan mas yang memberikan respon positif terhadap pemberian makanan tambahan. Artinya, semakin berkualitas makanan yang diberikan dalam kuantitas yang cukup dan secara kontinyu, akan memberikan pertumbuhan badan yang sebanding. Itulah yang menyebabkan Ikan mas menjadi komoditi yang paling dominan pada pemeliharaan ikan jaring terapung di peraian umum yang diberikan makanan tambahan. Sedangkan ikan nila (Tilapia nilotica) menempati jaring kedua, yang dipelihara hanya dengan memanfaatkan sisa makanan lkan mas dan lumut yang tumbuh di jaring
.

Syarat kolam ikan yang baik untuk budidaya
Suatu kolam ikan yang baik untuk budidaya harus mempunyai unsur sebagai berikut
  1. Luas tiap petak kolam berkisar antara 100-1000 m²
  2. Kedalam air antara 50-150 cm
  3. Pemasukan air langsung dari sumber yang belum terpolusi dan harus ada cadangan pintu pemasukan air.
  4. Pengeluaran air harus langsung ke saluran pembuangan
  5. Tekstur tanah yang baik untuk dijadikan pematang adalah yang tidak porous dan tidak mudah longsor.
  6. Lebar pematang antara 1-2 m.
  7. Air yang masuk ke dalam kolam harus jernih atau sudah melewati bak pengendapan.

Berdasarkan kriteria di atas, dapat disimpulkan bahwa suatu kolam yang baik harus mempunyai konstruksi sebagai berikut : ada saluran pemasukan dan pengeluaran, ada pintu pemasukan dan pengeluaran air, pematang yang kokoh dengan lebar antara 1-2 m, dan kedalaman kolam maupun air harus cukup yaitu 50-150 cm.
Kondisi tanah yang baik untuk membuat kolam ikan
Keadaan jenis tanah penting diperhatikan karena akan berpengaruh terhadap kemiringan serta besar kecilnya pematang.
Pemeliharaan ikan dikolam sangat terpengaruh pada pematang untuk menahan volume air. Ketinggian air kolam baru dapat dipertahankan ketika tanah dasar dan pematang dapat menahan air dan tidak porous. Tanah liat berpasir atau lempung liat cukup berpasir biasanya memiliki plastisitas dan tidak porous.
 Ciri tanah dengan plastisitas tinggi biasanya tidak mudah terputus ketika dibentuk memanjang seperti pencil, tetapi mudah pecah bila dibentuk lempengan dan dipijat dengan jari. Tanah dengan plastisitas tinggi juga ditandai dengan tidak terlalu menciut apabila kering dan tidak terlalu lengket apabila basah. Tanah sawah memiliki plastisitas yang rendah dimana biasanya  ditandai retak-retak apabila kering (biasa disebut selo) dan lengket apabila basah.
Jenis tanh yang baik untuk membuat kolam ikan adalah
  1. Tanah liat atau lempung yang sedikit berpasir (sandy loom), tanah liat ini berkadar liat 35-55% biasanya bersifat hidup dan mudah dibentuk. Untuk mengetahuinya yaitu dengan cara menggenggam tanah tersebut (cara ini mungkin cara yang paling efektif). Tanah ini apabila dibentuk tidak mudah pecah dan tidak melekat ditangan apabila dibentuk sesuatu.
  2. Tanah lempung liat berpasir, terapan atau beranjang dengan kadar liat sekitar 20-35%. Kedua tanah ini sangat kuat untuk menahan air, sehingga cocok untuk pembuatan kolam budidaya ikan.
  3. Tanah lempung berpasir yang berfraksi kasar dengan kadar liat hanya sekitar 30%. Jenis tanah ini awalnya memang sangat sulit untuk menahan air. Namun lama-kelamaan dengan pengolahan tanah yang baik dan terus menerus, ditambah adanya sedimen atau endapan tanah yang terbawa air sungai maka akan timbul daya tahan akan air. Kolam di daerah pegunungan biasanya tergolong jenis ini, mengandung banyak pasir tetapi cukup layak dibuat pematang.
Tanah dengan kandungan pasir yang banyak (lebih dari 70%) terutama yang berbatu tidak cocok untuk dibuat kolam karena tidak bisa menahan air dan sulit dibentuk. Jenis tanah yang demikian masih memungkinkan apabila keseluruhannya dibeton atau ditrembok.
Konstruksi kolam
            Konstruksi kolam yang akan digunakan untuk budidaya ikan sangat dipengaruhi oleh pemilihan lokasi yang tepat. Untuk membuat kolam maka tanah yang akan dijadikan kolam harus mampu menyimpan air atau kedap air sehingga kolam yang akan di buat tidak bocor.Bentuk kolam yang akan digunakan untuk membudidayakan ikan ada beberapa macam antara lain adalah kolam berbentuk segi empat/empat persegipanjang, berbentuk bujur sangkar, berbentuk lingkaran atau berbentuk segitiga. Dari berbagai bentuk kolam ini yang harus diperhatikan adalah tentang persyaratan teknis konstruksi kolam. Persyaratan teknis konstruksi suatu kolam yang akan digunakan untuk membudidayakan ikan sebaiknya mempunyai :
Pematang Kolam.
Langkah-langkah pembuatan pematang sebagai beriku
1.      Tanah yang akan dipergunakan untuk lokasi perkolaman harus¬lah dibersihkan dari rumput, batuan dan segala macam kotoran organik maupun anorganik.
2.      Pemasangan propil yaitu rangka bambu untuk mempermudah pembuatan bentuk pematang yang dikehendaki.
3.      Tanah bagian atas setebal 15-20 cm yang biasanya merupakan lapisan humus digali dan dikumpulkan di suatu tempat. Ini dimaksudkan agar lapisan tanah yang subur dapat dipergunakan sebagai dasar kolam nantinya. Lagipula apabila tanah digali biasanya lapisan tanah yang subur ini justru akan menyebabkan kebocoran kolam apabila ikut tertimbun sebagai pernatang.
4.      Supaya lebih memberikan jaminan kekuatan kolam, alangkah baiknya di tanah yang akan dijadikan pematang dibuat galian dengan kedalaman 50 cm dan lebar 50 cm sebagai poros atau sumbu pematang.
5.      Kemudian ditimbun tanah baru dari hasil penggalian tanah yang akan dijadikan kolam.
Agar tanah tidak longsor maka bagian atas pernatang sebaiknya ditanarni rumput.

     Pematang kolam dibuat untuk menahan massa air didalam kolam agar tidak keluar dari dalam kolam. Oleh karena itu jenis tanah yang akan digunakan untuk membuat pematang kolam harus kompak dan kedap air serta tidak mudah bocor. Jenis tanah yang baik untuk pematang kolam adalah tanah liat atau liat berpasir. Kedua jenis tanah ini dapat diidentifikasi dengan memperhatikan tanah yang ciricirinya antara lain memiliki sifat lengket, tidak poros, tidak mudah pecah dan mampu menahan air. Ukuran pematang disesuaikan dengan ukuran kolam. Tinggi pematang ditentukan oleh kedalaman air kolam, sebaiknya dasar pematang kolamini ditanam sedalam �� 20 cm dari permukaan dasar kolam.

            Bentuk pematang yang biasa dibuat dalam kolam budidaya ikan ada dua bentuk yaitu berbentuk trapesium sama kaki dan bentuk trapesium tidak sama kaki. Bentuk pematang trapesium sama kaki artinya perbandingan antara kemiringan pematang sedangkan bentuk pematang trapesium tidak sama kaki artinya perbandingan antara kemiringan  untuk pematang bentuk trapesium sama kaki pada kedalaman kolam 1m, jika kolam tersebut dibuat dengan pematang trapesium tidak sama kaki maka lebar pematang pada bagian atas adalah 1 m maka lebar pematang pada bagian bawahnya adalah 4 m pada kedalaman kolam 1 m.


Dasar Kolam Dan Saluran

            Dasar kolam untuk budidaya ikan ini dibuat miring ke arah pembuangan air, kemiringan dasar kolam berkisar antara 1-2% yang artinya dalam setiap seratus meter panjang dasar kolam ada perbedaan tinggi sepanjang 1-2 meter (Gambar 2.18).


            Cara pengukuran yang mudah untuk mengetahui kemiringan dasar kolam adalah dengan menggunakan selang air yang kecil. Pada masing-masing ujung pintu pemasukan dan pintu pengeluaran air ditempatkan sebatang kayu atau bambu yang sudah diberi ukuran, yang paling bagus meteran, kemudian selang kecil yang telah berisi air direntangkan dan ditempatkan pada bambu, kayu atau meteran. Perbedaan tinggi air pada ujungujung selang itu menunjukkan perbedaan tinggi tanah/ kemiringan dasar kolam.

            Saluran didalam kolam budidaya ada dua macam yaitu saluran keliling atau caren dan saluran tengah atau kemalir. Saluran didalam kolam ini dibuat miring ke arah pintu pengeluaran air. Hal ini untuk memudahkan di dalam pengeringan kolam dan pemanenan ikan (Gambar 2.19).

    Gambar 2.19. Saluran tengah atau kemalir

   
  Pintu Air

            Kolam yang baik harus memiliki pintu pemasukan air dan pintu pengeluaran air secara terpisah. Letak pintu pemasukkan dan pengeluaran air sebaiknya berada di tengah-tengah sisi kolam terpendek agar air dalam kolam dapat berganti seluruhnya (Gambar 2.20).
            Pada kolam tanah pintu pemasukan dan pengeluaran air dibuat dari bambu atau pipa paralon. Bentuk pintu pemasukan diletakkan sejajar dengan permukaan tanggul sedangkan pintu pengeluaran dapat dibuat dua model yaitu pertama sama dengan pintu pemasukkan dengan ketinggian sesuai dengan tinggi air kolam dan kedua dibuat dengan model huruf L (Gambar 2.22).
            Pada kolam beton pintu pemasukan dan pengeluaran air menggunakan sistem monik. Pada pintu air sistem monik ini ada celah penyekatnya dan dapat dibuat lebih dari satu. Celah penyekat ini berfungsi untuk menempatkan papan-papan kayu yang disusun bertumpuk. Papanpapan kayu ini dapat dibuka dan diatur yang pengaturannya disesuaikan dengan kebutuhan. Pada pintu air ini papan penyekatnya dapat diganti dengan saringan (Gambar 2.23).
            Persyaratan konstruksi teknik dalam membuat bak yang akan digunakan untuk budidaya ikan secara prinsip hampir sama dengan kolam dimana harus mempunyai pintu pemasukan dan pengeluaran air tetapi dasar bak pada umumnya adalah rata. Konstruksi pintu dan pemasukan air pada bak dapat dibuat dengan model pembuatan instalasi air untuk pemasukan air dan pengeluaran airnya menggunakan pipa paralon (PVC) dengan bentuk huruf L (Gambar 2.24).
 
BAB III
(PENUTUP)
Kesimpulan
Kolam merupakan lahan yang dibuat untuk menampung air dalam jumlah tertentu sehingga dapat digunakan untuk pemeliharaan ikan dan atau hewan air lainnya. Berdasarkan pengertian teknis (Susanto, 1992), kolam merupakan suatu perairan buatan yang luasnya terbatas dan sengaja dibuat manusia agar mudah dikelola dalam hal pengaturan air, jenis hewan budidaya dan target produksinya. Kolam selain sebagai media hidup ikan juga harus dapat berfugsi sebagai sumber makanan alami bagi ikan, artinya kolam harus berpotensi untuk dapat menumbuhkan makanan alami.
           Jenis-jenis kolam yang akan digunakan sangat tergantung kepada sistem budidaya yang akan diterapkan. Ada tiga sistem budidaya ikan air yang biasa dilakukan yaitu :
Ø   Tradisional/ekstensif, kolam yang digunakan adalah kolam tanah yaitu kolam yang keseluruhan bagian kolamnya terbuat dari tanah (Gambar 2.1).
Ø  Semi intensif, kolam yang digunakan adalah kolam yang bagian kolamnya(dinding pematang) terbuat dari tembok sedangkan dasar kolamnya terbuat dari tanah (Gambar 2.2).
Ø  Intensif, kolam yang digunakan adalah kolam yang keseluruhan bagian kolam terdiri dari tembok (Gambar 2.3).

                                            DAFTAR PUSTAKA


Lani Puspita et al (2005). Lahan Basah Buatan di Indonesia. Bogor: Wetlands International – Indonesia Programme
Sitanala Arsyad (2006). Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press